REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pakar Kelautan dari Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara, Prof Dr Ir Usman Rianse, MSc, mengatakan, untuk menyukseskan program tol laut pemerintahan Joko Widodo, perlu pengembangan ekonomi produktif masyarakat secara masif.
"Kapal angkutan barang dan jasa yang lalu lalang di tol laut, membutuhkan muatan barang. Nah, produk-produk dari kegiatan ekonomi produktif masyarakat itulah yang akan menjadi muatan kapal di tol laut," katanya saat berbicara pada Seminar Kemaritiman di Kendari, Jumat (7/11).
Pada seminar Kemaritiman yang diselenggarakan Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada se Indonesia itu, Prof Usman menjelaskan untuk bisa mengembangkan ekonomi produktif, baik sektor kelautan maupun pertanian, secara masif, pemerintah mesti memberikan dukungan dana pemberdayaan kepada masyarakat.
"Jika pemerintah ingin menyukseskan program tol, maka pemerintah mesti menyediakan dana pemberdayaan ekonomi rakyat, sehingga usaha-usaha ekonomi produktif bisa berkembang secara masif," katanya.
Dengan perkembangan ekonomi produktif yang masif katanya, kapal angkutan barang dan jasa akan lancar lalu lalang di tol laut, mengangkut berbagai komoditi dari masyarakat untuk dipasarkan di daerah-daerah yang lain.
"Saya berkeyakinan, kalau usaha ekonomi produktif masyarakat berkembang secara massal dan masif, rakyat bangsa ini sudah bisa sejahtera dan berdiri di atas kaki sendiri," katanya.
Menurut Prof Usman, pengembangan wilayah darat, laut dan udara mesti diseimbangkan, karena potensi ketiga wilayah tersebut saling melengkapi untuk kesejahteraan rakyat.
"Jangan lupa, laut hanya tempat untuk berusaha, sedangkan daratan selain menjadi tempat berusaha juga menjadi tempat tinggal, menikmati kesejahteraan yang bersumber dari laut darat," katanya.
Sedangkan udara katanya, selain sebagai sumber kehidupan, juga menjadi sarana transportasi udara yang muaranya untuk kesejahteraan rakyat di darat.