REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--- Pertama kalinya Presiden Joko Widodo menggelar Video Conference dengan pengungsi Sinabung dan Korban Banjir Aceh Barat, Jum'at (7/11).
Dalam rilis yang diterima Republika dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Video Conference dilakukan Jokowi sebagai upayanya untuk menyapa masyarakat pengungsi Sinabung dan korban banjir Aceh.
Video conference dilakukan secara langsung di sembilan titik antara Presiden Joko Widodo dengan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Bappenas, pengungsi Sinabung dan korban banjir Aceh Barat.
Dalam Video conference itu Presiden menanyakan beberapa hal kepada pengungsi Sinabung yang berada di tiga titik, yakni di Desa Berastepu, Komplek UKA, dan GBKP Kutacane.
“Apakah jalan menuju tempat relokasi sudah dibangun?” Tanya Presiden Jokowi Kepada pengungsi di Komplek UKA
Agus Sastra, pengungsi di Komplek UKA mengatakan, “Sudah langsung dibangun oleh TNI sehari setelah Presiden berkunjung ke Sinabung. Kami terima kasih kepada Bapak Presiden.” Tuturnya.
Presiden Joko Widodo meminta agar pengungsi Sinabung ikut bergotong royong membantu pembangunan ditempat yang tertimpa bencana.
Jokowi berjanji akan mengirimkan bantuan sembako yang diperlukan oleh pengungsi Sinabung dan banjir Aceh. Selain itu Ia telah mengintruksikan agar Kepala BNPB segera mengirim bantuan perahu karet bagi korban banjir Aceh.
Sementara itu Kepala BNPB, Syamsul Maarif, mengatakan, bantuan untuk korban banjir akan segera dikirim. “Perahu karet akan dikirimkan besok ke BPBD Aceh Barat dan BPBD lainnya yang terkena banjir di Aceh," katanya.
Ia juga mengatakan BNPB telah memberikan bantuan Rp. 1,4 milyar kepada 7 kabupaten yang mengalami banjir di Aceh. Sementara, Pemerintah Provinsi Aceh menyalurkan dana Rp 2,1 milyar. "Penanganan darurat masih terus dilakukan hingga saat ini.” tuturnya.