Senin 03 Nov 2014 23:13 WIB

Tak Punya Model Politik, DPR Bakal Terus Berkonflik

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
  Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan (kiri) dan Agus Hermanto (kanan) memimpin rapat pengganti Badan Musyawarah (Bamus) di ruang pansus B, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/11). (Republika/Agung Supriyanto)
Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan (kiri) dan Agus Hermanto (kanan) memimpin rapat pengganti Badan Musyawarah (Bamus) di ruang pansus B, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dinilai tidak memiliki model politik sehingga timbul berbagai konflik.

“Mereka tidak memilik model atau sebuah cermin dalam berpolitik,” ungkap pengamat politik Lely Arrianie, Senin (3/11).

Lely menjelaskan, karena para anggota parlemen belum memiliki model yang baik dalam berpolitik, DPR pun terus menerus dilanda konflik yang tak menemui titik temu. Konflik itu sudah dimulai sejak masa pencalonan presiden. Konflik DPR pun bertambah, seperti perebutan kepemimpinan MPR, DPR, komisi dan Alat Kepemimipinan Dewan (AKD).

Untuk itu, para anggota parlemen perlu membentuk model politik yang bisa menjadi cerminan dalam bekerja di dunia parlemen.

Saran ini diusulkan setelah konflik di tubuh DPR tidak memiliki jalan keluar yang sesuai antara dua kubu yang bertentangan, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement