REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini akan meluncurkan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Sasaran kedua program ini diklaim lebih banyak dibandingkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang sebelumnya telah diluncurkan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"KIS tak hanya menyasar masyarakat miskin, tetapi juga golongan rentan miskin. Menurut perkiraan, kartu ini akan dibagikan kepada 88,1 juta orang, lebih banyak dari jumlah warga yang terdaftar sebagai peserta JKN yang hanya mencakup 86,4 juta orang," ujar Sekretaris Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sugihartatmo, Senin (3/11).
Sugihartatmo menjelaskan setiap pemegang KIS akan ditanggung pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Peserta KIS juga bakal dikenakan premi sebesar Rp 19.225 per orang.
Sementara, program KIP akan menyasar 24 juta siswa kurang mampu yang sebelumnya terdaftar sebagai penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM). Tak hanya itu, peserta KIP nantinya juga bakal ditambah dari golongan anak-anak miskin tidak sekolah, dengan harapan, mereka bisa bersekolah lagi.
Adapun rincian besaran KIP untuk siswa SD adalah Rp 225 ribu/siswa/semester, SMP sebesar Rp 375 ribu/siswa/semester, dan SMA/SMK sebesar Rp 500 ribu/siswa/semester.
"Pola pencairan KIP dan BSM sama. Yaitu, peserta tinggal membawa kartu tersebut ke bank atau outlet yang telah ditunjuk oleh Bank Mandiri setiap semester pada kalender sekolah," jelasnya.
Seperti diketahui, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan program unggulan yang digadang-gadang oleh Jokowi-JK sejak kampanye Pilpres lalu. Sebelumnya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga meluncurkan kartu dengan sistem yang sama yakni Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar.