Senin 03 Nov 2014 10:00 WIB

KMP dan KIH Juga Berebut Alat Kelengkapan Dewan DPRD Yogyakarta

Rep: C67/ Red: Bayu Hermawan
 Sejumlah anggota dewan menyaksikan meja Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar yang terbalik saat rapat paripurna terkait pengesahan alat kelengkapan dewan (AKD) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (28/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Sejumlah anggota dewan menyaksikan meja Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar yang terbalik saat rapat paripurna terkait pengesahan alat kelengkapan dewan (AKD) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (28/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pembentukan Alat Kelengkapan (Alkap) dewan juga mengalami perdebatan alot di hampir semua kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seperti di Sleman dari beberapa kali agenda pembentukan Alkap tidak banyak menghasilkan apa-apa.

Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sama-sama ngotot dengan pendapatnya masing-masing. Ketua DPD I Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman mengatakan, kurangnya komunikasi antara partai yang ada di KMP dan KIH membuat pembentukan Alkap dewan cukup alot.

Menurutnya, partai bisa berperan untuk ikut menyelesaikan alotnya pembentukan Alkap dewan dengan menjalin komunikasi antar partai KMP dan KIH. Gandung mengaku belum ada komunikasi apapun dari partai yang tergabung di KIH.

"Gimana mau membicarakan kalau menyapa saja tidak ada," ujar Gandung, Senin (3/11) saat dihubungi Republika.

Ketika ditanya sampai kapan perdebatan alot akan berlangsung, Gandung mengatakan tergantung KIH. KMP, kata Gandung, selalu terbuka untuk menjalin komunikasi. Menurut Gandung, KMP selalu mengedepankan musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement