Senin 03 Nov 2014 04:15 WIB

Selesai Acara di Bundaran HI, Khofifah Dicurhati Seorang Nenek

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Usai melakukan pencanangan Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak (GN-AKSA) di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Ahad (2/11), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dihampiri oleh seorang nenek. Dalam kesempatan langka itu, sang nenek langsung mengutarakan masalah yang tengah dihadapinya.

“Saya diancam akan dituntut ke pengadilan oleh menantu dan anak saya,” terang nenek yang bernama Fifa tersebut, Ahad (2/11). Fifa kemudian menjelaskan awal mula permasalahannya dengan menantu dan anak keduanya.

Mantan koki di sebuah pelayaran ini mengorbankan pekerjaannya demi merawat cucu dari anak keduanya yang divonis positif mengidap toksoplasmosis. Meskipun sempat terancam akan lumpuh dan buta, kondisi cucu Fifa perlahan berangsur membaik di bawah asuhannya.

Akan tetapi pengorbanan Fifa ini tidak dibalas setimpal oleh anak kedua dan menantunya. Nenek asal Semarang ini menuturkan, akibat kesalahpahaman yang terjadi di antara Fifa dan menantunya, Fifa dilaporkan ke kepolisian Ngaliyan Semarang dengan tuduhan pencurian barang milik menantunya.

Tak berhenti di situ, Fifa juga dihujani kata-kata yang tak pantas dari menantu dan anaknya, serta tak diperkenankan lagi menemui cucu yang telah dirawatnya hingga mengorbankan pekerjaannya sebagai Koki itu. Kini, nenek yang tak lagi memiliki pekerjaan itu tinggal di Jakarta. “Satu kos dengan putra pertama,” jelas Fifa (51).

Mendengar kesulitan yang dihadapi nenek yang juga single parent ini, perwakilan dari Kementerian Sosial Rahmat menjanjikan akan melakukan pendampingan terhadap kasus yang dialami oleh Nenek Fifa. “Nanti kita undang ibu ke Salemba, ya,” ujar Rahmat kepada Fifa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement