Ahad 02 Nov 2014 12:04 WIB

'Ibu Susi tak Kenal Kata Tidak Bisa'

Rep: c71/ Red: Esthi Maharani
Indonesian Maritime and Fisheries Minister Susi Pudjiastuti, center, adjusts her sunglasses as she prepares for a photo session after the inauguration ceremony for the newly appointed Cabinet members at the presidential palace in Jakarta, Indonesia, Monday
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Indonesian Maritime and Fisheries Minister Susi Pudjiastuti, center, adjusts her sunglasses as she prepares for a photo session after the inauguration ceremony for the newly appointed Cabinet members at the presidential palace in Jakarta, Indonesia, Monday

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kesempatan mudik kali pertama Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ke kampung halaman usai dilantik menjadi menteri semakin membuka tabir sosok putri asli Pangandaran itu. Kedekatan Susi dengan masyarakat semakin tampak ketika ia menggunakan waktu mudiknya untuk bernostalgia.

Susi memang unik. Bos Susi Air itu memiliki tato di kaki kanannya, kebiasaan merokok, dan tiga kali pernikahan yang gagal. Ia juga hanya tamatan SMP. Akan tetapi, kharisma Susi di Pangandaran tak luntur meski terpaan komentar miring tentangnya semakin deras. Semua itu berkat sejarah panjang yang Susi miliki ketika menjalani hidup dan baktinya untuk Pangandaran.

Suasana haru menyelimuti kediaman Susi sekaligus kantor perusahaannya di Jalan Merdeka 312 Pangandaran, Jawa Barat pada Sabtu (1/11). Susi akhirnya mudik ke kampung halamannya. Sampai di rumah pada pukul 07.30 WIB, keluarga, kerabat, dan karyawan Susi Air sudah berbaris dan mengantri untuk bersalaman. Berbagai karangan bunga dan spanduk ucapan selamat juga meramaikan suasana penyambutan.

"Selamat ya, Bu, semoga bisa mengemban amanah," ucap beberapa karyawan ketika bersalaman dengan Susi.

Mendapat sambutan yang begitu meriah, Susi yang mengenakan kemeja berwarna merah muda pun tak kuasa menahan air mata. Tampak mata Susi memerah karena menangis.

"Tetap semangat kerja ya. Saya sekarang harus kerja dulu (bertugas sebagai menteri)," kata Susi kepada karyawannya.

Rustam Effendi, salah seorang karyawan Susi mengaku atasannya itu adalah seorang pekerja keras dan pantang menyerah. "Wah Ibu Susi itu tidak mengenal kata tidak bisa. Jadi harus bisa," kata Rustam, Jumat (31/10).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement