REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon mengatakan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menginginkan proporsionalitas dalam pembagian kursi di pimpinan komisi serta alat kelengkapan dewan (AKD). KIH ingin mendapat 22 kursi dari total 63 kursi pimpinan komisi dan AKD.
"Titik proposalnya seperti ini, KIH mempunyai 44 persen kursi dan KMP 55-56 persen kursi. Jika dilihat rasio tersebut dan dibagi 560 kursi jumlah koalisi maka didapat sekitar 22 dari 63 posisi di pimpinan komisi mau pun alat kelengkapan dewan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (1/11).
Jika masih tetap tidak mendengar keinginan tersebut, katanya, maka, Koalisi Merah Putih (KMP) merupakan bagian dalam kartel di DPR. "Kalau AKD itu proporsional, KIH dan KMP akan akur," katanya.
Menurutnya, DPR tidak bisa dikelola hanya oleh satu kartel yang terdiri dari lima geng. Sementara, pimpinannya terdiri dari 10 kelompok.
"Di mana keabsahan legalitas lembaga itu? Jadi dengan sendirinya gugur," katanya.
Effendi mengatakanm KIH tetap akan membentuk pimpinan komisi dan AKD sampai ditemukan titik keseimbangan proposionalitas tersebut.
"Pasti akan ada. Mereka tidak bisa bekerja pasalnya keabsahan kebentukan AKD hanya dilakukan lima fraksi saja," katanya.
Ia pun menjamin dalam masalah tersebut, agenda DPR tetap berjalan.