Sabtu 01 Nov 2014 20:09 WIB

Golkar Akan Hancur Bila Salah Pilih Pemimpin

Partai Golkar
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan partainya akan 'turun kelas' bila salah memilih pemimpin dalam musyawarah nasional mendatang dan bisa gagal lagi memenangi pemilu seperti yang dialami pada Pemilu tahun ini.

"Ini yang harus disadari sebagai pimpinan Partai Golkar dari pusat hingga daerah," kata Priyo saat bersilaturahim dengan Ketua DPD I dan DPD II Partai Golkar se-Jawa Barat di Bandung, Jumat kemarin.

Priyo yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar menegaskan hasil Pemilu 2014 adalah bencana paling memukul mental kader Golkar karena perolehan kursi Golkar di DPR RI turun tajam menjadi 91 kursi padahal pada Pemilu 2009 meraih 107 kursi.

"Dan untuk pertama kali dalam Pilpres, Partai Golkar secara resmi gagal mengusung calon presiden sendiri," kata Wakil Ketua DPR RI 2009-2014 itu.

Kondisi seperti ini, menurut Priyo, merupakan peringatan yang harus diwaspadai seluruh jajaran partai.

"Kalau tidak hati-hati, Golkar bisa turun kelas dari partai gajah menjadi partai papan menengah atau bahkan lebih kecil lagi," katanya.

Partai Golkar, katanya, membutuhkan pemimpin yang bisa mengembalikan kejayaan partai berlambang pohon beringin itu.

"Golkar butuh figur 'fresh' dan energik, memiliki bakat memimpin, yang mampu membawa Golkar bangkit di Pemilu 2019," katanya.

Tantangan Golkar di Pemilu 2019, menurut Priyo, sangat berat, karena Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden akan dilakukan secara serentak sehingga figur pimpinan parpol menjadi salah satu kunci keberhasilan.

Ia mengatakan figur pemimpin Partai Golkar perlu "layak jual" dan menjadi magnet bagi perolehan suara dalam pemilu.

Dalam silaturahim itu, Sekretaris DPD Golkar Jabar MQ Iswara mengatakan para pimpinan daerah Partai Golkar di Jabar perlu mengetahui visi dan misi Priyo Budi Santoso sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Golkar.

"Biar lebih kenal, karena tak kenal maka tak sayang. Itu kata pepatah," kata Iswara ketika memperkenalkan Priyo Budi kepada seluruh peserta.

Ia mempersilakan para Ketua DPD II Jabar untuk memberikan penilaian atas visi dan misi Priyo.

"Nanti ujungnya di Munas. Jadi sekarang harus kenal dulu visi dan misi yang bersangkutan karena nanti jadi salah satu kandidat di Munas," katanya.

Pengurus DPD Golkar Kota Bandung Edwin Sanjaya mengapresiasi Priyo sebagai tokoh muda.

"Saya sangat mengapresiasi mas Priyo sebagai generasi muda untuk maju sebagai ketua umum. Kami akan mendukung jika arah kebijakan politiknya tetap di Koalisi Merah-Putih," ujar Edwin.

Sementara kader lainnya, Aos S Azhar mendukung calon yang mempunyai visi dan misi jelas bagi partai, serta berani melakukan regenerasi sehingga partai berkembang dan menjadi besar.

Sebelumnya di Jakarta, Kamis (30/10), tujuh calon Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang, MS Hidayat, Hajriyanto Tohari, dan Zainudin Amali membuat pernyataan bersama yang juga dihadiri oleh mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung.

Mereka meminta agar Munas Golkar demokratis, jujur, adil, terbuka, termasuk meminta agar tidak boleh ada tekanan untuk mendukung satu kandidat yang disertai intimidasi (ancaman) sanksi atau pemecatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement