REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi PPP Djan Faridz mengatakan ada upaya perdamaian atas perselisihan internal partainya, yang dilakukan melalui Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair (mbah Moen).
"Saya melihat ada komunikasi yang bagus terutama melalui mbah Maimoen. Beliau lah tokoh kita yang coba mempersatukan, saya kira tidak ada masalah," kata Djan Faridz disela acara Muktamar VIII PPP di Jakarta, Jumat (31/10).
Djan yang menjadi kandidat ketua umum dalam Muktamar PPP versi Suryadharma Ali di Jakarta mengatakan akan menyerahkan keputusan pemilihan ketua umum kepada peserta muktamar. Menurut dia, apabila peserta menghendakinya menjadi ketua umum, maka akan melaksanakan tugas itu.
"Kalau amanah saya jalankan," ujar dia.
Djan juga berjanji apabila terpilih menjadi ketua umum PPP menggantikan Suryadharma Ali, maka akan terus berupaya menjalin komunikasi dengan kubu Romahurmuziy, tanpa ada dendam.
Sebelumnya PPP kubu Romahurmuziy atau Romi menggelar Muktamar VIII di Surabaya yang melahirkan kepengurusan baru PPP. Kubu Romi dikabarkan melayangkan ancaman bagi kader-kader daerah yang tidak datang ke muktamar versinya tersebut.
Sementara itu muktamar versi Romi itu dinilai tidak sah oleh PPP pimpinan Suryadharma Ali. Kubu Suryadharma menggelar muktamarnya sendiri sejak Kamis (30/10) hingga Minggu (2/11). Muktamar Suryadharma Ali tidak dihadiri oleh Maimoen Zubair, karena yang bersangkutan dikabarkan sakit.