Jumat 31 Oct 2014 12:28 WIB

Begini Suasana Sidang Paripurna 'DPR Tandingan'

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Indira Rezkisari
Gedung DPR/MPR
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Gedung DPR/MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menggelar sidang paripurna tandingan, Jumat (31/10) di Kompleks Parlemen Senaya. Sidang dipimpin oleh pimpinan DPR sementara yang terdiri dari Ida Fauziah dari Fraksi PKB, Effendi Simbolon dari Fraksi PDIP, Supriadin dari Fraksi Nasdem, Dossy Iskandar Prasetyo dari Fraksi Hanura, dan Syaifullah Tamliha dari Fraksi PPP.

Nama Pramono Anung dari PDIP, Abdul Kadir Karding dari PKB, dan Rio Patrice Capella dari Nasdem yang sebelumnya dideklarasikan sebagai pimpinan DPR sementara dibatalkan.

Sidang diawali dengan pembacaan mosi tidak percaya terhadap lima pimpinan DPR yang terdiri dari Setya Novanto (Golkar), Fadli Zon (Gerindra), Agus Hermanto (Demokrat), dan Taufik Kurniawan (PAN). Setelah pembacaan mosi tidak percaya, Ida mempersilahkan lima fraksi yang hadir menyampaikan susunan anggota komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD).

Ada kejadian menarik saat penyampaian nama-nama anggota komisi dan akd dilakukan. Fraksi PPP yang diklaim telah menjadi bagian dari KIH ternyata belum menyiapkan draft susunan anggota komisi dan akd. Fraksi PPP beralasan draft nama anggota komisi dan akd yang mereka siapkan tertinggal di ruang sekretariat fraksi. "Kami sebenarnya sudah menyiapkan tapi ketinggalan di sekretariat fraksi. Ini cuma teknis saja," kata anggota Fraksi PPP, Asrul Sani.

Sikap PPP langsung menuai interupsi dari para anggota sidang paripurna. Anggota Fraksi Nasdem, Bachtiar Aly meminta PPP segera menyerahkan nama-nama anggota dan AKD. Ini untuk membuktikan bahwa PPP benar-benar telah menjadi bagian dari KIH. "Sebaiknya Fraksi PPP menyerahkannya sekarang jangan ditunda," kata Bachtiar.

Mendengar pernyataan Bachtiar, Asrul tak bisa mengelak. Dia akhirnya menyerahkan nama-nama draft anggota komisi dan AKD Fraksi PPP. Sayangnya nama-nama yang diserahkan hanya berasal dari tulisan tangan. "Kalau tulisan tangan diterima kami serahkan," ujar Asrul sembari menyerahkan kepada pimpinan.

Sikap PPP langsung menuai gelak tawa dari para pemantau sidang yang berada di balkon. Bachtiar pun langsung menyela membela sikap PPP. "Jangan lupa naskah proklamasi juga ditulis tangan. Jadi ini sah," kata Bachtiar.

Untuk memberi kesan demokratis, Ida juga memanggil satu persatu fraksi-fraksi yang tergabung di Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menyerahkan nama komisi dan akd. Namun tidak satu pun anggota fraksi dari Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS yang hadir.

Sidang paripurna KIH tidak mencapai jumlah kuorum anggota. Sebab sidang dihadiri tidak lebih dari 200 anggota dari 555 anggota dewan. Pelaksanaan sidang juga tidak dilakukan di ruang rapat paripurna melainkan ruang rapat Fraksi PDIP. Sebab ruang sidang paripurna yang berada di Gedung Nusantara II dikunci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement