REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peran aktif Indonesia dalam pembangunan ekonomi global, telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Di antaranya melalui South South Cooperation (SSC) atau Kerjasama Selatan Selatan.
Kerjasama ini dilakukan oleh negara-negara berkembang di kawasan pasifik selatan. Republik Fiji adalah salah satu negara yang menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam bidang kelautan dan perikanan. "Fiji melihat bahwa Indonesia memiliki semangat yang besar untuk memajukan nelayan dan industri perikanan," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Suselo Sukoyono kepada Republika, Kamis (30/10).
Berangkat dari hal itu, negara kepulauan di Pasifik Selatan itu secara khusus meminta KKP untuk memberikan pelatihan bagi nelayan di Rep. Kep. Fiji. Permintaan Fiji yang diwakili oleh Duta Besar Fiji untuk Indonesia, Seremaia T. Cavuilati ini menindak lanjuti MoU yang telah ditandatangi oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Fiji Josaia Voreqe Bainimarama pada 18 Juni lalu. "Poin penting yang bisa didapat dari kerjasama ini adalah, dunia bisa melihat bahwa Indonesia sudah bergerak menuju kiblat maritim dunia," lanjut Suseno.
Selain itu, Suseno menambahkan bahwa Indonesia bisa sekaligus mempromosikan dirinya salam bidang kelautan. "Ini pintu masuk kita ke Pasifik. Dan Indonesia bukan tidak mungkin bisa jadi poros maritim dunia," lanjutnya.
Kerjasama dengan Fiji ini salah satunya berupa pemberian beasiswa untuk mahasiswa Fiji untuk belajar di Indonesia. Melalui program Melanesian Spearhead Group (MSG) ini, ada tujuh peserta didik dari negara-negara Pasifik Selatan yang belajar tentang perikanan di Ambon, Maluku.
"Semoga dengan Menteri baru, Bu Susi, kerjasama ini lebih baik lagi," kata Seremaia usai pertemuan bilateral antara Fiji dan Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
