REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Isu penghematan listrik menjadi tema yang terus-terus digemborkan berbagai pihak, termasuk dalam peringatan Hari Listrik Nasional yang jatuh setiap pada 27 Oktober tersebut. Dalam rangka Hari Listrik sekaligus penghematan listrik, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan gerakan penghematan listrik dengan mematikan listrik di area Kantor Pemerintahan Kota Bandung selama satu jam mulai pukul 20.30 WIB, Senin (27/10).
Kegiatan mati lampu listrik ini diharapkan dapat menurunkan jumlah beban konsumsi listrik di wilayah Kota Bandung. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga berkesempatan menaruh lilin sebagai bentuk simbolis mematikan listrik secara bersamaan.
"Beban listrik nasional itu sangat kritis, makanya kita belajar melatih itu, mengurangi beban itu," kata pria yang kerap disapa Emil tersebut.
Oleh karenanya, Emil menghimbau penghematan listrik ini juga diikuti dan membudaya di kalangan masyarakat Kota Bandung. Pasalnya, melalui hal itu bisa menghemat energi nasional.
"Kita turun langsung untuk mendukung, ini pertama di dunia seminggu dua kali mati lampu, khusus untuk komersial, hanya sebulan sekali dulu, mudah-mudahan lancar," kata dia.
Pada kesempatan itu juga Wali Kota Bandung menyerukan kegiatan penghematan listrik kepada warga Kota Bandung melalui gerakan Semalam (Serempak Matikan Lampu). Peluncuran Semalam ini juga sekaligus juga menyosialisasikan gerakan bersama publik Kota Bandung untuk mematikan lampu minimal satu jam secara serentak setiap Selasa dan Jumat dari pukul 21.00-22.00 WIB.
Imbauan ini disasar bagi pemukiman dan instansi Pemerintah dan swasta di Kota Bandung. Sedangkan untuk perusahaan komersil, Restauran, Hotel, Industri dianjurkan mematikan lampu setiap Jumat ke-3 pukul 21.00-22.00 WIB.
"Ini baru soft launcing bertepatan dengan Hari Listrik Nasional, menyusul ada upaya-upaya nyata melalui grandlauncingnya," ujarnya.