Ahad 26 Oct 2014 14:12 WIB

Jumhur Bantah akan 'Memberontak' Terhadap Pemerintahan Jokowi

  Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam.   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Deklarator Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) Mohammad Jumhur Hidayat membatah kabar yang mengatakan akan mengumpulkan sukarelawan untuk melawan pemerintahan Jokowi-JK, jika menteri dalam kabinet tidak sesuai dengan harapan.

"Banyak yang menginginkan agar saya mengambil sikap 'melawan' bila kabinet tidak sesuai dengan harapan karena dianggap sebagai transaksi politik biasa," kata Jumhur melalui pesan singkatnya di Semarang, Minggu (26/10).

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menegaskan, ia mendukung sepenuhnya kebijakan yang akan diambil oleh pemeritahan Jokowi-JK.

Namun, Jumhur juga berharap kabinet pemerintahan Jokowi-JK mendatang dapat bekerja keras dengan memanggul panji-panji amanat penderitaan rakyat. "Dalam periode kerja tertentu, barulah kita bisa menilai kerja-kerja kabinet itu," kata Jumhur yang kini sebagai aktivis dan pegiat demokrasi.

Menyinggung kembali soal informasi melalui broadcasting BlackBerry yang menyebut seolah-olah dirinya akan mengumpulkan kekuatan sukarelawan untuk melawan Kabinet Jokowi-JK, Jumhur menegaskan, "Dengan ini saya nyatakan itu sama sekali tidak benar," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement