REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Sedikitnya 32 balita Kota Pekalongan, Jawa Tengah, hingga September 2014 mengalami gizi buruk. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Ismanto di Pekalongan, Sabtu (25/10), mengatakan 32 balita penderita gizi buruk tersebut tersebar di sejumlah kelurahan pada empat kecamatan setempat. "Sedikitnya 12 dari 32 kasus gizi buruk dalam kondisi belum sembuh dan perlu perawatan. Rata-rata usia dari penderita gizi buruk itu antara dua hingga empat tahun," katanya.
Menurut dia, pada para penderita mengidap sejumlah penyakit penyerta, seperti paru-paru, jantung, cacat lahir, dan meningitis.
"Balita yang mengidap penyakit ini maka sedikit mengalami asupan gizi yang seharusnya terserap ke dalam tubuh mereka," katanya.
Ia mengatakan kasus gizi buruk pada 2014 ini menunjukkan peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya 2013. "Oleh karena itu, kami akan berupaya mengantisipasi terjadinya kasus buruk dengan mengajak para ibu hamil dan menyusui untuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif pada anaknya," katanya.
Kasi Kesehatan Anak Remaja dan Lansia Tri Nurtyasih mengatakan selama ini ibu pekerja sering mengalami kesulitan memberikan ASI ekslusif kepada bayinya karena keterbatasan waktu, dan ketersediaan fasilitas untuk menyusui di tempat mereka bekerja. "Hal itu akan menjadi suatu kekhawatiran tersendiri karena banyak sekali manfaat dari ASI, seperti untuk mencukupi nutrisi dan ASI juga mengandung antibody yang bagus," kataya.