Jumat 24 Oct 2014 22:12 WIB

Penikam Polisi Tewas di RS Bhayangkara. Kok Bisa?

  Polisi melakukan olah TKP ledakan granat di pusat perbelanjaan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Kamis (9/10).   (REUTERS/Stringer)
Polisi melakukan olah TKP ledakan granat di pusat perbelanjaan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Kamis (9/10). (REUTERS/Stringer)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Opin Ganda Sahputra Purba (27) pelaku perampokan dan penikaman terhadap Kepala Administrasi Sekolah Polisi Negara (SPN) Sampali Kompol Darwin Hutagaol, meninggal dunia di dalam sel tahanan ruang B Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Polda Sumut, Jumat sore.

Salah seorang penjaga sel tahanan Brimob Polda Sumut, menyebutkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari rekan-rekan Opin, dia menghembuskan napas yang terakhir sekira pukul 15.05 WIB.

"Opin tiba-tiba mengalami sesak napas, tak lama kemudian meninggal dunia," ujar petugas jaga yang tak mau disebutkan jati dirinya.

Pelaku yang tewas tersebut, telah mendekam selama 2 bulan di sel tahanan Brimob.

Sementara, Ibu Opin, Rosmauli Manurung (53) warga Patumbak mengatakan, sesak nafas yang dialami anaknya tersebut, ketika dirinya ditangkap petugaskepolisian.

"Dulu, Opin sehat-sehat saja, setelah ditangkaplah banyak penyakitnya," ujar Rosmauli.

Pantauan di RS Bhayangkara Medan, terlihat jenazah Opin diletakkan di dalam ruangan mayat dan ditutupi denga kain batik.

Sedangkan orang tua Opin, Rosmauli Manurung masih menunggu mobil Ambulans untuk dibawa ke rumah duka.

Sebelumnya, peristiwa penikaman terhadap korban Kompol Darwin Hutagaol di Terminal Amplas Medan, Selasa (5/8) yang dilakukan empat orang pria bersenjata tajam.

Dari empat pelaku tersebut, dan salah seorang diantaranya adalah Opin Ganda Sahputra Purba.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement