REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menilai, wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan ujian pertama bagi pemerintahan presiden dan wakil presiden, Jokowi-Jusuf Kalla.
"Ini the first test bagi Jokowi-JK, apakah mereka bisa menjelaskannya kepada rakyat atau tidak," katanya usai menghadiri acara Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di kantor DPP Partai Golkar, Jumat (24/10).
Ketua Presidium Koalisi Merah Putih (KMP) itu mengatakan, wacana kenaikan harga BBM bolanya berada di tangan pemerintah.
Menurutnya pemerintah tak perlu meminta izin dari DPR untuk menaikkan harga BBM. Pemerintah hanya perlu memberi kompensasi terhadap rakyat yang terkena dampak langsung kenaikan harga BBM.
"Bolanya ada pemerintah, kalau pemerintah menaikkan (harga) BBM dan apa kompensasinya," ujarnya.
Meski demikian, Ical belum mau mengungkapkan sikap KMP jika pemerintah menaikkan harga BBM. Sebab, hal itu harus melalui proses pembicaraan bersama seluruh partai yang ada di KMP.
Ketika ditanya pendapat pribadi, Ical menjawab diplomatis. Menurutnya, kenaikan BBM merupakan suatu akibat dari pengalihan subsidi. Dari subsidi untuk produknya menjadi subsidi langsung pada pemakai.
Tetapi, kata dia, nantinya harus dilihat lagi bagaimana kesiapan pemerintah dalam memberi kompensasi dan dampak terhadap inflasi.