REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit menilai Presiden Joko Widodo tidak perlu ragu dalam melanjutkan kebijakan-kebijakan yang sudah dijalankan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebab menurutnya salah satu fungsi presiden yang baru itu untuk melanjutkan program-program sebelumnya, meski cara untuk menjalankannya bisa saja dilakukan secara berbeda.
"Ya kita tahu Jokowi itu memiliki caranya sendiri yang berbeda, tapi dia harus tetap melanjutkan program yang sebelumnya, itulahnya fungsinya presiden yang baru," katanya, Jumat (24/10).
Ia menjelaskan, beberapa kebijakan di pemerintahan SBY ada yang belum diselesaikan, seperti kebijakan subsidi BBM. Karena itu, lanjutnya pemerintahan Jokowi tidak perlu membuat kebijakan yang baru.
"Kebijakan yang lama, yang dirasa kurang baik, ya itu harus diperbaiki, bukannya dirubah ke yang baru," ujarnya.
Misalnya, 10 tahun yang lalu, golongan menengah itu tidak lebih dari 30 persen. Kini jumlah golongan tersebut semakin meningkat, hingga sudah lebih dari 50 persen. "Sekarang Jokowi harus memajukan kelas menengah bawah," katanya.