Kamis 23 Oct 2014 17:24 WIB

Jokowi Gunakan KPK untuk 'Habisi' Calon Menteri yang tak Dikehendakinya

Rep: c10/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Jokowi memotong tumpeng pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam.   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Jokowi memotong tumpeng pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo menunda pengumuman kabinet kemungkinan besar karena adanya tarik ulur kepentingan antara orang-orang yang berpengaruh terhadap kemenangan Jokowi alias Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Didi Supriyanto memprediksi Jokowi sudah mengetahui ada nama-nama calon menteri yang tak masuk kriteria. Namun, untuk menghindari adanya friksi antara dirinya dan calon menteri, terutama dari partai politik pendukung, maka KPK dan PPATK dijadikan alat.

"Jokowi berusaha meminimalisir agar tidak terjadi friksi antara Jokowi dan pendukungnya," ujar Didi, Kamis (23/10).

Sikap Jokowi yang menyerahkan nama calon kabinetnya kepada KPK dan PPATK itu upaya Jokowi untuk mendapatkan menteri yang benar-benar bersih dan bebas dari kasus korupsi.

Dengan menggunakan tameng dari KPK dan PPATK, Jokowi punya alasan kuat untuk mengeliminasi calon menteri dari kabinet yang dibentuknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement