REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo sengaja mengundurkan pengumuman kabinetnya. Sebab, Jokowi ingin membentuk kabinet yang mudah dikendalikan, alias gampang dia setir.

“Saya rasa itu wajar. Jokowi ingin pembantu dan orang sekeliling yang membuatnya nyaman,” imbuh Ketua Pusat Studi Politik dan keamanan Universitas Padjajaran Bandung, Muradi, saat dihubungi, Kamis (23/10).

Menurutnya, tidak masalah Jokowi menghamburkan uang Rp 500 juta gara – gara gagal mengumumkan menterinya semalam.

Yang paling utama, untuk lima tahun kedepan, Jokowi memiliki kabinet berisi orang – orang yang membuatnya nyaman bekerja.

Muradi menegaskan, dalam memilih menteri, Jokowi diimbaunya untuk memperhatikan prinsip kapasitas. Jangan sampai menteri tidak mengerti lingkup pekerjaannya.

Selain itu, Muradi mengingatkan agar Jokowi diberi kesempatan untuk memilih orang – orang kepercayaannya untukmenjadi menteri. “Biarkan dia memilih,” imbuhnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika