REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku belum tahu kapan akan dilantik sebagai Gubernur definitif oleh DPRD setempat.
"Belum tahu, kalau tidak dilantik DPRD juga tidak apa-apa, paling Presiden dan Menteri Dalam Negeri akan mengambil alih," kata Basuki, Kamis (23/10).
Ahok tidak mempersoalkan jabatan yang disandangnya sebagai Pelaksana Tugas Gubernur karena kuasa dan kewenangan yang dimiliki sama.
"Paling gaji beda Rp1 juta, tapi yang penting kuasanya, tanda tangan surat bisa, semuanya bisa kok," kata dia.
Ia mengatakan kendati saat ini DKI Jakarta tidak memiliki Wakil Gubernur, berdasarkan aturan ada empat deputi Gubernur yang membantunya dimana surat keputusan dikeluarkan oleh Presiden.
Saat ditanya siapa wakil yang diinginkan, Ahok mengatakan kalau bisa memilih sendiri ia menginginkan Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani.
"Bu Yani paling senior, selama dua tahun apa yang ditugaskan beres, soal tata ruang juga mengerti," katanya.
Ia mengatakan sengaja memilih birokrat sebagai Wakil Gubernur sebagai bentuk penghargaan terhadap pegawai negeri sipil (PNS) karena banyak yang memiliki kinerja baik.