Rabu 22 Oct 2014 21:15 WIB

Tarik Menarik Kepentingan di Kabinet Jokowi Disebut Sangat Kuat

Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam.   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Sarwi Chaniago menilai kembali batalnya Presiden Joko Widodo dalam mengumumkan kabinetnya karena adanya tarik menarik kepentingan.

Ia pun berharap Jokowi tegas dan jangan mau di intervensi pihak mana pun dalam menyusun kabinetnya.

"Gagalnya pengumuman kabinet malam ini diduga kuat karena adanya tarik menarik kepentingan yang tajam, ini fakta yang tak dapat disangkal, oleh sebab itu Presiden Jokowi harus menggunakan hak prerogatifnya," katanya di Jakarta, Rabu (22/10).

Ia mengatakan jangan sampai dalam menyusun kabinet Presiden Joko Widodo tersandera dengan kepentingan politik partai pengusung.

"Idealnya urusan kabinet sudah tuntas dengan menggunakan hak prerogatifnya tanpa dibayang-bayangi oleh pihak yang ingin melakukan intervensi," katanya.

Menurutnya sebagai Presiden, Jokowi sudah harus bergerak maju melaksanakan program yang sudah dijanjikan kepada masyarakat.

"Harapan masyarakat terhadap Jokowi sangat tinggi dan itu harus dijawab dengan segera mengumumkan kabinet, jika berlarut-larut itu indikasi ada yang 'menyandera'," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mengumumkan susunan kabinet di Tanjung Priok pada Rabu malam namun akhirnya dibatalkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement