REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan rektor UIN Jakarta Komaruddin Hidayat membantah pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Selasa (21/10) membicarakan posisi untuknya sebagai menteri di kabinet.
"Ketemu Presiden Jokowi sekadar ngobrol-ngobrol saja. Tidak ada pernyataan tentang jabatan di kabinet," kata Komaruddin Hidayat melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Rabu.
Saat ditanya lebih lanjut tentang apa saja yang diobrolkan, Komaruddin enggan menjelaskan lebih lanjut. Dia juga menyatakan tidak ada saran apa pun yang disampaikan untuk pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. "Gak ada. Ngobrol layaknya dengan teman saja kok," jawabnya singkat.
Komaruddin Hidayat didampingi Tim Transisi bertemu Presiden Jokowi pada Selasa siang. Ada spekulasi bahwa dia akan dicalonkan sebagai menteri, kemungkinan Menteri Pendidikan.
Spekulasi pencalonan Komaruddin sebagai menteri muncul karena Presiden Jokowi tak kunjung mengumumkan kabinet yang akan membantu pemerintahannya.
Kuat dugaan Presiden Jokowi tak kunjung mengumumkan kabinetnya karena ada beberapa calon yang diberi tanda oleh Komisi Pemberantasan korupsi (KPK). Kemungkinan Komaruddin akan menggantikan calon yang ditandai KPK tersebut.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan akan mengumumkan susunan kabinetnya sehari setelah pelantikannya. Namun, rencana itu gagal terlaksana.
Pada hari ketiga pemerintahannya, rakyat Indonesia semakin menunggu siapa saja figur yang akan ditunjuk Presiden Jokowi sebagai menteri.
Presiden Jokowi menjanjikan, kabinetnya akan diisi kalangan profesional dari partai politik maupun nonpartisan.