Selasa 21 Oct 2014 12:13 WIB

Suasana hari Pertama Kediaman SBY Jadi Warga Biasa

Rep: c94/ Red: Esthi Maharani
SBY dan Ani Yudhoyono
Foto: Republika
SBY dan Ani Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, CIKEAS -- Suasana Puri Cikeas tidak seperti biasannya. Pengamanan yang longgar tampak membuat lingkungan lebih nyaman. Begitulah keadaan kediaman presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa (21/10).

Namun, di sela sepinya penjagaan hingga hari ini  kiriman bunga masih terus berdatangan. Di antaranya dari penjahit langganan Ibu Ani Yudhoyono. Penjahit itu bernama Edna Wolters Sitompul yang sudah menjadi langganan ibu Ani selama 10 tahun terakhir.

Kiriman karangan bunga tersebut dikirimkan dalam bentuk vas bunga yang berisi, Mawar, Angrek, dan perias lainnya seperti kesukaan mantan ibu negara RI.

Di dalam kiriman diselipkan sepucuk surat yang ditujukan kepada SBY dan Ani Yudhoyono berisikan. "Terima kasih atas segalannya selama dekade ini. Semoga jasa Bapak dan Ibu kepada Indonesia ini dibalas yang setimpal oleh Tuhan YME. Salam hangat, Edna Wolters".

Tidak hanya Edna Wolters, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus juga mengirimkan guci berisi karangan bunga.

Rahmat Rukmana (61 Tahun) warga yang tinggal di depan rumah SBY menceritakan pengamanan penjagaan di pintu gerbang Puri Cikeas tidak seperti dulu. Tak ada pengamanan yang begitu ketat di pintu masuk menuju rumahnya. Petugas Paspampres juga sudah tidak berjaga di depan pintu gerbang perumahan.

"Wah dulu kalau ada yang nyerobot masuk sudah di kejar-kejar,"katanya kepada Republika.

Beberapa anggota Paspampres Group D juga terlihat di dalam rumah sambil menjaga kediaman SBY. Di Pendopo terlihat aktifitas pembersihan halaman yang digunakan acara syukuran kemarin. Pekerja tengah sibuk berbenah membongkar tenda serta membenahi kursi-kursi.

Menurut Fotografer SBY Anung Anindito mengatakan kepada Republika selama satu minggu ke depan bapak tidak mau diganggu dahulu.

"Bapak sedang istirahat dan tidak mau diganggu dulu,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement