Senin 20 Oct 2014 17:06 WIB

Jokowi-Prabowo Dekat, Gerindra: Sikap Kritis tak Akan Hilang

Rep: C73/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Penasehat Gerindra, Martin Hutabarat
Foto: beritasore
Penasehat Gerindra, Martin Hutabarat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari fraksi partai Gerindra, Martin Hutabarat, mengatakan sikap kritis koalisi merah putih tidak akan hilang, meskipun Prabowo Subianto dengan presiden terpilih Joko Widodo telah membangun hubungan yang lebih dekat.

"Kita tetap mengkritisi pemerintahan agar jangan salah melangkah, dan agar konsisten dengan janji kampanyenya," kata anggota DPP partai Gerindra ini, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/10).

Namun demikian menurutnya, sikap kritis harus dilihat sebagai tujuan membangun bangsa. Sehingga, katanya, tujuan menyejahterakan rakyat dapat tercapai.

Menurutnya, jika terdapat program yang tidak cocok atau tidak pas waktunya dari pemerintahan Jokowi, akan pihak KMP sampaikan.

Sementara jika ada program yang baik, katanya, pasti akan didukung.

Ia menambahkan, hal yang bagus jika misalnya Jokowi ingin mengurangi biaya perjalanan dinas dari lebih Rp 30 triliun menjadi Rp 15 triliun.

Menurutnya, kehadiran Prabowo dalam pelantikan menunjukkan bahwa kompetisi dalam proses pemilu yang berpuncak pada pelantikan presiden sudah berakhir.

Dalam hal ini, katanya, Prabowo menunjukkan kedewasaan dan tidak larut dalam persaingan politik. Ia mengatakan, Jokowi adalah presiden rakyat Indonesia dan bukanlah presiden satu koalisi saja. Karena itu menurutnya, semangat kompetisi harus mendukung pada kepentingan rakyat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement