REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Perlindungan negara terhadap seluruh warga Negara Indonesia tanpa membeda-bedakan latar belakang keyakinan harus menjadi salah satu fokus utama di bawah kepemimpinan baru Jokowi-JK. Pasalnya, sampai saat ini pemerintah masih abai dan cenderung diskriminatif terhadap kelompok agama dan keyakinan minorias.
“Kita akan memperhatikan dan mengawal political will Jokowi dalam menyikapi isu diskriminasi agama dan kepercayaan ini,” kata Koordinator Gusdurian yang juga merupakan putri mantan presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid kepada ROL, Senin (20/10).
Iktikad politik Jokowi-JK, kata Alissa, akan dipantau dari bagaimana mereka merespons upaya penegakkan hukum atas segala pelanggaran hak azasi warga Negara akan diperhatikan pula, kata Alissa, apakah Jokowi menunjukkan komitmen dan ketegasan terhadap isu toleransi, intoleransi, isu jaminan hak dan kemerdekaan beragama, beribadah dan berkeyakinan.
Setelah itu, ia berharap Jokowi mengambil langkah kongkrit menjamin perlindungan dan penegakkan hukum melalui reformasi birokrasi pemerintahan. “Kalau tidak ada tindakan tegas, situasinya akan semakin diskriminatif,” terangnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
