Senin 20 Oct 2014 09:39 WIB

Menlu AS Datang ke Jakarta Cari Dukungan Indonesia Perangi ISIS

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Bayu Hermawan
Menlu AS, John Kerry
Foto: Reuters
Menlu AS, John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry tiba di Jakarta untuk menghadiri pelantikan Joko Widodo sebagai presiden, Senin (20/10). 

Dalam kunjungan satu harinya, Kerry berencana melakukan pembicaraan bilateral dengan Jokowi, perdana menteri Malaysia dan Singapura, Sultan Brunei Darussalam dan menteri luar negeri Filipina.

Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan pembicaraan akan membahas sengketa wilayah di Laut Cina Selatan dimana kekuatan Cina mengkhawatirkan bagi AS dan sekutu Asianya, perang melawan ebola dan Kemitraan Perdagangan Trans-Pasifik yang sedang dalam negosiasi.

Namun prioritas Kerry adalah mencari dukungan untuk memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pejabat tersebut meminta agar identitasnya tidak disebut. Pernyataan tersebut dia sampaikan kepada wartawan dalam penerbangan menuju Jakarta.

Diskusi mengenai ISIS akan membahas cara menghentikan rekrutmen militas dari Asia Tenggara, mencegah kembalinya militan ke Asia Tenggara dan memblokir keuangan milisi. "Menteri akan berbicara di bagian yang kami percayai dan harapkan bisa dilakukan suatu negara," ujar sumber tersebut, Senin (20/10).

Kerry juga akan mendesak Jokowi menjaga peran aktif dalam kebijakan luar negeri di kawasan meski setelah menjadi presiden Jokowi akan memfokuskan perhatian pada masalah dalam negeri.

"Sebagai negara terbesar keempat di dunia, negara demokrasi ketiga terbesar dan mayoritas Muslim terbesar di dunia, peran Indonesia sangat besar. Dia (Jokowi) bisa melakukan banyak kebijakan domestik dan tetap menjaga peran aktif Indonesia di kawasan," ujar sumber kedua di Departemen Luar Negeri.

Amerika Serikat memandang Indonesia sebagai mitra kunci dalam upayanya menjaga pengaruh di Asia Pasifik di tengah pengaruh Cina yang meningkat. Bulan depan Kerry akan mengahdiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur di Myanmar dan forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement