Sabtu 18 Oct 2014 16:59 WIB

'Kita Menerbangkan Lampion pada 20 Oktober Sebagai Doa untuk Jokowi'

Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo menyimak sejumlah pertanyaan wartawan di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta, Rabu (1/10) malam.
Foto: ANTARA
Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo menyimak sejumlah pertanyaan wartawan di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta, Rabu (1/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIGE -- Komunitas seniman dan fotografer relawan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumut, siap menerbangkan ratusan lampion saat pelantikan, Senin (20/10).

"Kami akan menerbangkan ratusan lampion di pinggir pantai Danau Toba-Balige. Serentak dengan pelepasan pada 31 daerah di Indonesia pada pukul 19.00 WIB," kata Koordinator acara pelepasan lampion, Sebastian Hutabarat di Balige, Sabtu (18/10).

Seperti pelepasan lampion di daerah lainnya, kata dia, kegiatan ini digelar untuk menyampaikan pesan dan harapan bagi pemerintahan baru. Agar pemerintah menjadi terang sebagai pelita harapan bagi dunia serta memberikan yang terbaik buat bangsa Indonesia.

Jokowi dijadwalkan akan melakukan pelepasan 17.480 lampion secara simbolis. Itu akan dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pelepasan lampion terbanyak.

"Kita menerbangkan lampion-lampion tersebut sebagai lambang dan doa bersama. Agar pemerintahan yang baru membawa negeri ini terbang mengangkasa dari keterpurukan berkepanjangan," kata Sebastian

Menurut dia, lampion tersebut tiba di Balige Kabupaten Tobasa, pada Sabtu. Kemudian mulai Ahad hingga Senin siang, mereka akan mengadakan gotong royong untuk aksi bersih di sepanjang Tao Toba. Sembari membagikan lampion kepada relawan pendukung Jokowi di daerah tersebut.

Sebelum menerbangkan lampion, para relawan dan masyarakat diminta menuliskan doa dan harapan agar pemerintahan yang baru mengupayakan pelestarian danau Toba, demi kesejahteraan masyarakat.

Ia merasa optimistis, danau Toba dalam waktu singkat dapat menjadi tempat wisata berkelas dunia. Asal, pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama memelihara serta membangunnya. 

"Pelestarian dan pembangunan danau Toba, pada gilirannya tentu akan memberikan kesejahteraan bagi segenap warga atau siapa saja yang datang ke danau vulkanik terluas di Asia Tenggara ini," kata Sebastian.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement