Sabtu 18 Oct 2014 17:35 WIB

Teater Pesantren Panggungkan Karya Arifin C Noer

Sejumlah santri pesantren mengikuti pengajian
Foto: Antara/Rudi Mulya/ca
Sejumlah santri pesantren mengikuti pengajian "Kitab Kuning".

REPUBLIKA.CO.ID, TENGGAMUS -- Teater Jabal School SMK Nurul Falah Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Nurul Falah (YPIPPNF) Gunungtiga Pugung Kabupaten Tanggammus di Provinsi Lampung, "Let's Move to The Stage" atau siap memanggungkan naskah "Pada Suatu Hari" karya Arifin C Noer, untuk menanamkan rasa kebersamaan dan kerja sama antarsiswa.

"Sebuah karya teater lahir dari satu proses pembelajaran yang padu. Prinsip teater adalah kerja sama, sehingga belajar berteater tidaklah hanya mempelajari elemen-elemen di dalamnya tetapi juga mempelajari kerja penggabungan di antaranya," ujar pimpinan produksi pementasan itu, Sari Susilawati, di Tanggamus, Sabtu (18/10).

Satu bidang dalam teater, demikian Sari, didampingi Mauidotun Hasanah sekretaris produksi pementasan tersebut menambahkan, harus mampu dan mau menghargai bidang lain.

"Saling berbicara, berdiskusi, memecahkan persoalan bersama dan menentukan satu keputusan yang secara artistik adil bagi semua pihak. Dengan demikin dalam satu karya teater, tidak hanya tergambar keindahan karya seni tetapi juga prinsip kebersamaan," katanya lagi.

"Membaca referensi atau buku teater tidaklah hanya untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan peningkatan kompetensi, tetapi juga untuk mengungkap makna kerja yang ada di sebalik ilmu itu. Pemaknaan ini akan membawa satu sikap penghargaan profesi baik bagi diri sendiri atau bagi orang yang bekerja pada bidang lain," kata dia lagi.

Kepala SMK Nurul Falah Wahidun, didampingi Ketua Yayasan YPIPPNF Ustad H Junaedi AR Bc Hk mengapresiasi dan mendorong upaya peserta didiknya yang akan mementaskan karya maestro teater Arifn C Noer pada Jumat (24/10), pukul 14.30 WIB hingga selesai di gedung Rina Pringsewu.

"Sebuah langkah yang besar selalu dimulai dari langkah kecil. Sebuah karya teater yang besar merupakan penyatuan kerja elemen-elemen yang kecil. Sejak 2003, kami sudah memulai langkah itu dengan memanggungkan Sarip Tambakyasa karya Kenyut dan kawan-kawan pada 18 Agustus 2003 lalu, disusul Musyawarah 12 karya Maman Bayzury yang dipentaskan pada 2 Oktober 2004," ujar Wahidun pula.

Ia menambahkan, Teater Jabal pada awalnya muncul ketika pentas peringatan Hari Kemerdekaan RI di Dusun Gunungtiga Desa Tanjungagung tahun 2003.

Berawal dari sana, kemudian Teater Jabal menjadi sebuah tempat anggotanya dapat menemukan kreativitas di lingkungannya sendiri dan alam sebagai laboratorium untuk mempelajari berbagai hal.

"Mayoritas anggota Teater Jabal dari kalangan umum, masyarakat dan pemuda sekitar, dan mereka yang bergelut dalam pendidikan di YPIPPNF Gunungtiga Pugung, dan pada tahun 2009 secara resmi Teater Jabal sebagai sebuah sanggar diminta untuk membina ekstrakurikuler teater di SMK Nurul Falah Pugung dengan nama Grup Teater Jabal School," kata Wahidun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement