REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal segera menyerahkan nama hasil panitia seleksi calon pimpinan KPK kepada DPR. Yaitu, Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata.
"Saya akan teruskan ke DPR hari ini," katanya saat menerima pansel capim KPK yang dipimpin Menkumham Amir Syamsuddin di Jakarta, Kamis (16/10).
Ia juga mengutarakan rasa terima kasih kepada pansel capim KPK yang dinilai telah bekerja secara independen serta mengusung transparansi dan akuntabilitas.
SBY mengemukakan, KPK memiliki tugas penting dalam pemberantasan korupsi. Sehingga proses yang independen, transparan, dan akuntabel juga penting dimiliki pansel capim KPK.
"Dua nama ini (Busyro Muqoddas dan Robby Aria Brata) tidak akan saya ganggu," kata SBY yang ingin menegaskan objektivitas pansel.
Ia juga mengutarakan harapannya agar proses pemilihan penegak hukum tidak dijadikan alat politik.
Apalagi, di era demokratisasi seperti sekarang ini, kekuasaan dinilai terbagi-bagi. Tidak hanya di presiden, tetapi juga di parlemen bahkan pers.
"Dalam seleksi pimpinan KPK mudah sekali muncul kecurigaan jangan-jangan kekuasaan juga mencampuri," katanya.
Ada enam orang yang menjalani tes wawancara capim KPK. Yaitu mantan anggota DPD I Wayan Sudirta, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet Robby Arya Brata, jurnalis dan advokat Ahmad Taufik, dosen hukum Universitas Pelita Harapan Jamin Ginting serta spesialis perencanaan dan anggaran Biro Rencana Keuangan KPK Subagio.
Setelah mendapatkan dua nama dari pansel, SBY selanjutnya menyerahkan ke DPR. Kemudian diproses pada 22 Oktober 2014 hingga 19 Januari 2015.
Pengumuman hasil seleksi tahap V dan penyampaian calon terpilih kepada presiden dilakukan pada 19-27 Januari 2015. Presiden pun kemudian menetapkan calon pengganti terpilih pada 27 Januari-9 Maret 2015.