Rabu 15 Oct 2014 17:16 WIB

Pengamat: Jokowi Berhati-hati Pilih Calon Menteri

Rep: C91/ Red: Bayu Hermawan
Jokowi-JK didampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jokowi-JK didampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini masih menutup rapat seleksi calon menteri untuk kabinetnya. Pengamat politik Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sujito menilai Jokowi sangat berhati-hati dalam memilih menteri, dan tengah memperhitungkan kecenderungan respon publik.

"Sekarang mungkin masih digodok oleh tim kecil untuk memastikan track record para calon," katanya, kepada Republika, Rabu, (15/10).

Menurutnya Jokowi berusaha menciptakan kabinet yang baik. Arie menjelaskan, Jokowi telah melakukan berbagai soft diplomasi, seperti bertemu dengan para petinggi Koalisi Merah Putih (KMP), serta lembaga tinggi negara.

Baginya, itu merupakan strategi politik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, demi melengkapi keterbatasan kerja Koalisi Indonesia Hebat (KIH) selama ini. "Di atas kertas, Jokowi mau tidak mau harus membuat berbagai skenario, jangan hanya skenario tunggal," ujarnya.

Ia beranggapan Jokowi selalu menggunakan komunikasi politik, namun tak ingin terjebak dalam transaksional. Arie yakin saat ini komunikasi politik sedang berlangsung, namun tak sampai terjebak dalam transaksional.

Arie juga percaya para calon menteri pasti sudah ada, hanya belum mengumumkan, dan kemungkinan setelah pelantikan Presiden serta Wakil Presiden, 20 Oktober nanti. Ia menambahkan, Jokowi tak bisa main-main dalam menyusun kabinet, karena nama dan komitmennya dipertaruhkan.

"Kriteria menteri harus meliputi kompeten, bersih dari korupsi, tidak membebani, mempunyai kemampuan, leadership, dan bisa bekerjasama," jelasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement