Rabu 15 Oct 2014 14:34 WIB
kontroversi bunuh di tempat

Ahok Minta Pelaku Anarkis Ditembak, Ketua DPRD: 'Ah, yang Bener'

Rep: c92/ Red: Mansyur Faqih
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: Ahok.org
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Johny Simatupang kaget ketika mendengar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan agar polisi menembak di tempat pelaku demonstran anarkis. 

"Ah, yang bener bilang gitu?" kata Johny ketika dihubungi Republika, Rabu (15/10). 

Ia juga enggan mengomentari pernyataan tersebut sebelum mendapatkan kejelasan dari Ahok sendiri terkait hal tersebut. "Kalau itu, saya no comment dulu, lah," kata dia.

Menurut politisi PDIP itu, polisi sudah punya prosedur tetap (protap) dalam menangani demonstran. Ketika ada demonstran, polisi telah memiliki tim khusus untuk melakukan lobi dengan koordinator lapangan setiap unjuk rasa. 

Jika tindakan anarkis masih terjadi, polisi berhak melakukan tembakan ke udara dengan peluru karet dan menggunakan water canon. Jika tak digubris, maka polisi boleh menembak pelaku anarkis dengan peluru karet. 

Johny mengatakan, prosedur ini yang seharusnya dilakukan oleh polisi. Karena suatu demonstrasi seringkali menjadi anarkis di luar kehendak para demonstran. 

"Kadang karena kondisi di lapangan, kadang ada yang menyusup, jadi tidak selalu by design," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement