REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan tidak mau mencampuri proses muktamar yang berlangsung di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PDIP menghormati apa pun rekomendasi yang dihasilkan muktamar PPP.
"Kami menghormati PPP. Kami tidak mau campur tangan urusan parpol lain," kata politikus senior PDIP, Pramono Anung di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (15/10).
Pramono tidak mau berspekulasi soal keabsahan muktamar PPP yang dipersoalkan Suryadarma Ali. Dia juga mengaku tidak tahu menahu apakah PDIP diundang menghadiri mukhtamar atau tidak.
"Keabsahan bukan urusan kita. Saya belum tahu (soal undangan)," ujar Pramono.
Mukhtamar PPP digelar di Surabaya sejak 15-18 Oktober. Penyelenggara mukhtamar adalah Sekjen DPP PPP, M Rommahurmuziy yang selama ini berseberangan dengan ketua umum Suryadarma Ali (SDA).
Bagi SDA mukhtamar itu tidak sah karena tidak memenuhi syarat yang diatur dalam AD/ART partai.