Ahad 12 Oct 2014 13:19 WIB

Emron Serahkan Jatah Menteri untuk PPP ke Jokowi

Rep: C75/ Red: Bayu Hermawan
 Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi (kiri) selaku Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum, bersama Sekjen DPP PPP Romahurmuziy (kanan) saat konfrensi pers di Jakarta, Rabu (10/9).  (Republika/Tahta Aidilla)
Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi (kiri) selaku Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum, bersama Sekjen DPP PPP Romahurmuziy (kanan) saat konfrensi pers di Jakarta, Rabu (10/9). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pengkapi mengakui jika pihaknya sudah bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo. Namun ia mengatakan belum membahas masalah jatah menteri untuk PPP jika akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Kami pernah bertemu Pak Jokowi atas undangan beliau, tanggal 21 September lalu," ujarnya kepada wartawan seusai jumpa pers terkait rencana muktamar PPP, Jakarta, Ahad (12/10).

Emron melanjutkan, ia bersama Romahurmuziy dan Jokowi membahas banyak hal. Salah satunya, Jokowi menawarkan kebersamaan 5 tahun ke depan untuk Indonesia yang lebih baik. "Tawaran itu kita komunikasikan dengan DPP partai. Insya Allah, kita akan lakukan pembicaraan lagi dengan Pak Jokowi," katanya.

Saat ditanyai seputar nama menteri yang disodorkan PPP, Emron mengatakan pihaknya tidak sampai membicarakan nama menteri. Sebab menyangkut menteri merupakan hak prerogatif presiden.

Emron juga menegaskan, kebersamaan PPP dengan Koalisi Merah Putih sudah berakhir sejak 7 Oktober lalu. Menurutnya PPP merasa terhina ketika tidak dimasukkan dalam paket pimpinan MPR.

Menurutnya atas dasar itu, DPW dan fraksi  mengoreksi posisi PPP di KMP dan kemudian sepakat berkerjasama dalam Koalisi Indonesia Hebat dalam proses penetapan calon pimpinan MPR.

"Kita menempatkan kandidat terbaik kita pak Azrul Harwar, soal kalah itu keputusan partai," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement