Sabtu 11 Oct 2014 19:30 WIB

Duh, Danau Toba Tertutup Abu Vulkanik Sinabung

  Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik, tampak dari Desa Brastepu, Karo, Sumut, Selasa (30/9). (Antara/Endro Lewa)
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik, tampak dari Desa Brastepu, Karo, Sumut, Selasa (30/9). (Antara/Endro Lewa)

REPUBLIKA.CO.ID, PARAPAT-- Kawasan permukaan perairan Danau Toba yang berlokasi di Daerah Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), sejak Jumat hingga Sabtu, kelihatan ditutupi abu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.

Pantauan di lokasi pada hari Sabtu, bagian permukaan Danau Toba tersebut kelihatan diselimuti abu vulkanik yang berterbangan dibawa angin kencang dari kawah Gunung Sinabung yang mengalami erupsi. Permukaan perairan Danau Toba, tidak jelas bila dipandang dari pinggiran Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di kota objek wisata Parapat atau sekitar 120 Km dari Kota Medan.

Pengemudi mobil pribadi dan bus penumpang, ketika melewati Jalan Negara di Kota Parapat, sangat jelas melihat secara langsung debu vulkanik yang menutupi bagian permukaan Danau Toba. Bahkan, kawasan Danau Toba yang teletak di pegunungan Bukit Barisan, Provinsi Sumut juga sangat gelap dan tidak jelas dipandang, karena tertutup debu vulkanik yang cukup tebal.

Selain itu, Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba, juga tidak jelas dipandang dari pinggiran Jalan Negara di Kota Parapat. Begitu juga, cuaca di kawasan perairan Danau Toba, kelihatan agak gelap, dan tidak diketahui kapan berakhirnya debu vulkanik tersebut.

Namun, masyarakat yang tinggal di Kota Parapat, tetap mewaspadai akibat dampak debu erupsi Gunung Sinabung yang berbahaya bagi kesehatan manusia, dengan menggunakan masker pengaman penutup bagian mulut dan hidung.

Danau Toba adalah danau vulkanik yang terbesar di Asia Tenggara dan juga paling terkenal di Indonesia, memiliki luas lebih kurang 630 Km. Selain itu, luas Daerah Terusan Air Danau Toba (DTA) lebih kurang 369.854 hektare. Dan luas sekeliling Danau Toba adalah 190.314 hektare.

Sebelumnya, informasi diperoleh dari Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, terjadi 10 kali gempa hybrid, gempa vulkanik, tremor yang terus menerus dan 38 kali guguran awan panas, Jumat (10/10) pukul 06.00 WIB.

Selain itu, terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah selatan dengan tinggi kolom abu awan panas 2.000 meter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement