REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) meminta publik bersabar dengan proses seleksi menteri pemerintahannya. Masih ada waktu 10 hari sebelum pelantikan untuk menunjuk nama-nama kandidat yang menjabat di kabinet tersebut.
JK mengatakan saat ini belum resmi terbentuk seperti apa komposisi kabinet Jokowi-JK. Ia juga tak berencana mengumumkan postur kementerian serta nama orang-orang yang menduduki posisi itu, sebelum pelantikan pada 20 Oktober mendatang.
"Kalau diumumkan sebelum pelantikan, nanti kalian potret terus rumah menterinya," kata JK usai melangsungkan pertemuan dengan Presiden terpilih Jokowi di Rumah Dinas Gubernur DKI, Menteng, Jumat (10/10).
Dia menambahkan, masih ada waktu 10 hari lagi sebelum ia bersama Jokowi ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019. Dalam kementeriannya nanti, ia memastikan ada keterwakilan daerah dan komposisi laki-laki dan perempuan.
Sebelumnya, Jokowi-JK mengumumnkan, struktur kabinetnya mengalami perubahan jumlah menjadi 33 kementerian dengan 4 kementerian kordinator. Mereka sudah mengalokasikan nama-nama kandidat ke seluruh pos kementerian.
Namun masih perlu proses penyaringan lebih lanjut. Sebab, dalam satu pos kementerian, ada sekitar 2-6 nama calon yang dinilai berpotensi terpilih. Sayangnya, JK masih enggan menyebut kementerian mana saja yang tergolong banyak peminatnya.
"Ada lah, susah disebutkan semuanya, nanti orang itu tdk tidur kalau dibilang kandidat menterinya banyak," ujar dia.
JK membocorkan sedikit, belum ada nama-nama calon kepala daerah yang masuk dalam bursa kandidat menteri. Selain itu, parpol luar Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang tertarik memperoleh jatah menteri, harus sepakat bergabung sebelum pelantikan.
Jokowi menambahkan, setiap malam ia bersama JK melakukan evaluasi terhadap perosnil yang akan menduduki jajaran kursi kabinet pemerintahan. Ada 33 pos kementerian dengan 4 kementrian kordinator. Ia berjanji akan segera selesaikan secepatnya.