Kamis 09 Oct 2014 23:41 WIB

Alami Kekeringan, Warga Kaltim dan Kaltara Disarankan Shalat Istisqa

Umat Muslim saat melaksanakan shalat Istisqa atau shalat sunah minta hujan.
Foto: Antara/Arief Priyono
Umat Muslim saat melaksanakan shalat Istisqa atau shalat sunah minta hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menyikapi fenomena kemarau panjang yang masih berlangsung hingga saat ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan seruan kepada masyarakat Kaltim dan Kaltara (Kalimantan Utara) untuk melaksanakan salat Istisqa secara serentak, Kamis (16/10).

Salat sunnah yang selalu dilaksanakan di halaman atau lapangan itu dimaksudkan untuk memohon doa kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan dan menghentikan kemarau panjang. Agar bumi bisa kembali cerah dan jauh dari bencana kekeringan, katanya.

"Setiap kejadian itu pasti ada sebab musababnya. Pertama, minimal kita harus melakukan koreksi diri. Selanjutnya, sesuai petunjuk agama kita, maka kita bisa bermohon kepada Allah agar hujan turun ke bumi dengan melaksanakan shalat sunnah Istisqa. Kami menganjurkan agar sholat Istisqa ini kita laksanakan secara serentak Kamis pekan depan," kata Ketua MUI Kaltim Hamri Has usai rapat jajaran MUI Kaltim, Kamis.

Hamri Has mengatakan surat edaran yang berisi anjuran untuk melaksanakan solat Istisqa secara serentak itu akan langsung dikirim ke kabupaten dan kota di Kaltim dan Kaltara. Hal itu dilakukan agar MUI di kabupaten dan kota beserta jajaran Kementerian Agama di kabupaten dan kota bisa segera melakukan persiapan yang baik untuk rencana tersebut.

Khusus di Samarinda, lokasi yang akan dipilih untuk pelaksanaan sholat Istisqa adalah halaman parkir GOR Segiri. Sementara pelaksanaan sholat Istisqa di kabupaten/kota dipersilahkan kepada masing-masing daerah untuk menetapkan. Demikian pula waktu pelaksanaanya.

"Kami menganjurkan serentak kita laksanakan. Tetapi silahkan saja di hari yang berbeda tergantung kesiapan masing-masing daerah," kata Hamri Has.

Salat sunnah untuk meminta hujan tersebut diharapkan dilaksanakan warga Kaltim dan Kaltara, laki-laki dan perempuan, termasuk anak-anak dan disarankan juga menyertakan hewan peliharaan. Keikhlasan masyarakat untuk berdoa setelah melakukan introspeksi diri diharapkan mendapatkan ridha Allah dan segera melimpahkan air hujan yang cukup, katanya.

"Dianjurkan berpuasa minimal tiga hari sebelum pelaksanaan sholat Istisqa. Setelah sholat Istisqa akan ada khutbah untuk mengingatkan kita agar kembali kepada ajaran Allah, melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan doa dan kehendak Allah, mudah-mudahan kemarau panjang ini bisa segera berakhir," kata Hamri Has.

Kemarau panjang yang masih terjadi hingga saat ini telah mengakibatkan sejumlah bencana diantaranya kabut asap, kebakaran lahan dan hutan serta pemukiman masyarakat. Terakhir, kemarau panjang juga menyebabkan debit air baku di sejumlah kawasan kian menipis bahkan habis.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kaltim H Saifi akan memberikan dukungan penuh untuk rencana tersebut. Dukungan akan diberikan dalam bentuk melanjutkan surat edaran MUI Kaltim terkait rencana shalat Istisqa tersebut ke kantor Kementerian Agama di kabupaten dan kota, termasuk ke sekolah-sekolah agama dan pondok-pondok pesantren.

Kanwil Kementerian Agama Kaltim berkordinasi dengan MUI Kaltim juga akan melakukan pembinaan terkait tata cara pelaksanaan sholat Istisqa tersebut ke sekolah-sekolah.

"Kami akan lanjutkan edaran ini ke sekolah-sekolah agama dan pondok pesantren. Mudah-mudahan dengan doa anak-anak kita, maka doa kita semua akan diijabah oleh Allah SWT," kata Saifi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement