Kamis 09 Oct 2014 23:16 WIB

Ahok: CCTV di Jakarta Masih Kurang Canggih

Petugas tengah memasang kamera CCTV. Pemerintah Provinsi berencana menambah CCTV guna memonitor objek vital.
Foto: Antara
Petugas tengah memasang kamera CCTV. Pemerintah Provinsi berencana menambah CCTV guna memonitor objek vital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memperbaiki dan mengganti kamera pengawas atau closed circuit television (cctv) yang sudah rusak atau tidak dapat dioperasikan lagi.

"Memang kondisi cctv di Jakarta ini rata-rata sudah tidak berfungsi dengan baik lagi. Oleh karena itu, mau kita perbaiki lagi, atau bahkan sekaligus diganti," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (9/10).

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, spesifikasi cctv yang telah lebih dulu dipasang masih terbilang kurang canggih karena tidak mampu memperbesar gambar untuk melihat lebih jelas.

"Coba bandingkan dengan cctv yang model lama, kalau kita ingin memperbesar gambar (zoom out) itu tetap tidak bisa kelihatan, karena yang ada malah gambarnya jadi tidak jelas," ujar Ahok.

Dengan demikian, dia menuturkan pihaknya akan membeli kamera pengawas dengan teknologi yang lebih canggih, yaitu yang mampu memperbesar gambar dengan kualitas yang lebih jelas.

"Rencananya, kita mau pasang sekitar 3.000 kamera pengawas yang bisa zoom out gambar sejelas mungkin. Kamera-kamera itu akan kita pasang secara tersebar di wilayah Kota Jakarta," tutur Ahok.

Selain itu, mantan Anggota DPR itu juga menginginkan agar cctv yang baru dapat diintegrasikan dengan basis data Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP.

"Sehingga kita bisa mengecek dan mengetahui identitas seseorang. Kita bisa tahu apakah seseorang itu benar-benar terdaftar sebagai warga Jakarta atau bukan," ucap Ahok.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan proyek pengadaan dan pemasangan ribuan kamera pengawas tersebut nantinya akan dikerjakan bersama dengan pihak swasta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement