REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, meluruskan sejumlah pemberitaan media nasional yang mengklaim bahwa telah mewawancari Perdana Menteri Timur Leste, Xanana Gusmao. Beberapa media tersebut, menyebut bahwa Xanana ingin bergabung kembali dengan Indonesia.
"Saya ingin mengarisbawahi bahwa wacana (pemberitaan) yang disebutkan dalam tagline (media) itu, tidak ada," ujar Sjafrie, di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (9/10).
Ia menyakini hal tersebut, lantaran dirinya selalu mendampingi PM Xanana Gusmao selama berada di Indonesia, dan ketika PM Xanana Gusmao diwawancarai secara door stoop oleh media televisi, Syafrie ada disamping PM Xanana.
Ia mengatakan, kehadiran Xanana diundang TNI, sebagai Menteri Pertahanan Timor Leste, dalam rangka menghadiri hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang digelar di Surabaya (7/10).
"Saya bantah (pemberitaan), kenapa? Sebab negara pemerintah Republik Indonesia itu, mengakui
kedaulatan negara Timor Leste sejak awal dia disahkan sebagai negara yang berdaulat dan Tidak ada pernyataan PM Xanana Gusmao kepada pers soal bergabung ke Indonesia" kata Sjafrie.
Sjafire mengatakan, selama dua hari berada di Indonesia, Xanana dan dirinya memang terlibat dalam sebuah diskusi intensif. Namum itu, menyangkut soal peningkatan kerjasama dibidang pertahanan dan militer di Timor Leste.
Ia menjelaskan, kerjasama itu adalah tanggung jawab dari negara yang bertetangga. Indonesia, sambung dia, memiliki kepentingan untuk melihat pembangunan di Timur Leste itu meningkat. Tidak hanya untuk kepentingan pertahanan, tapi juga untuk kepentingan ekonomi.
Ia mengatakan, Kementerian Pertahanan Indonesia dan TNI, akan melakukan sebuah program kerjasama guna meningkatkan kapasitas organisasi dari perwira, bintara, dan tantama Tentara Timor Leste (FFDTL).