Rabu 08 Oct 2014 09:50 WIB

Cara Menghindari Penyakit ISPA

Kabut asap menjadi salah satu penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.
Foto: Rony Muharman/Antara
Kabut asap menjadi salah satu penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengingatkan masyarakat setempat untuk lebih waspada terhadap penyakit infeksi saluran pernapasan akut di daerah itu.

"Penyakit ISPA siapa saja bisa terkena, baik dari anak usia dini hingga kalangan orang dewasa," kata Kasi Wabah dan Bencana Dinkes Palangka Raya Siska di Palangka Raya, Rabu.

Dia mengatakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk menghindari terserang penyakit tersebut, yakni dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan memakan buah-buahan, sayuran, minum air putih sebanyak-banyaknya.

"Dan jangan lupa selalu mengonsumsi multivitamin," katanya. Peran orang tua dalam mengawasi anaknya ketika melakukan aktivitas di luar rumah, katanya, sebagai hal yang dibutuhkan.

"Paling tidak, pihak orang tua agar selalu memberikan pengetahuan khusus terhadap bahaya ISPA yang saat ini masih mendominasi pada kalangan anak usia dini," katanya.

Ia mengatakan tanda-tanda gejala penyakit tersebut, bisa mulai dari demam, nyeri tenggorokan, pilek dan hidung mampet, batuk kering dan gatal, batuk berdahak. Bahkan, katanya, bisa menimbulkan komplikasi seperti pneumonia (radang paru) dengan gejala sesak napas.

Oleh sebab itu, katanya, masyarakat, khususnya di "Kota Cantik" Palangka Raya perlu selalu menggunakan masker ketika hendak berpergian ke luar ruangan atau rumah.

"Jangan terlalu sering melakukan aktivitas di luar rumah apabila tidak terlalu penting, kapan perlu aktivitas di luar rumah bisa lebih dikurangi. Mengingat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di beberapa wilayah masih terjadi," katanya.

Data terakhir yang dihimpun Dinkes Kesehatan Kota Palangka Raya dari beberapa puskesmas dan pustu terkait dengan penyakit ISPA sejak 28 September hingga 4 Oktober 2014, ada 824 jiwa yang terkena ISPA.

Sebelumnya sempat mencapai 888 jiwa yang terkena ISPA. Ia mengatakan untuk data penyakit ISPA selanjutnya, saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari puskesmas dan pustu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement