REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -– Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar haul Sunan Gunung Jati ke-461 tahun, Selasa (7/10). Acara itu dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk selalu membangkitkan sejarah, wasiat dan nilai-nilai kepemimpinan warisan Sunan Gunung Jati.
‘’Sunan Gunung Jati dapat menjalankan syiar dan pemerintahanya dengan sempurna sampai akhir hayatnya,’’ kata Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, Senin (7/10) Malam.
Sultan mengungkapkan, selama pemerintahan Sunan Gunung Jati , Cirebon mengalami masa keemasan ( First Golden Age Era ). Menurutnya, banyak langkah atau kebijakan Sunan Gunung Jati yang dapat dijadikan suri tauladan untuk cermin kehidupan generasi masa kini dan yang akan datang.
Dalam acara haul Sunan Gunung Jati, akan diisi simaan Alquran, yakni pembacaan 30 juz Alquran oleh Majelis Tadarus Pondok Pesantren se-wilayah III Cirebon, di Mesjid Agung Sang Cipta Rasa. Selain itu, adapula lomba adzan pitu dan lomba mewarnai. Sedangkan pada malam harinya, diadakan dzikir dan doa haul Sunan Gunung Jati.
‘’Haul Sunan Gunung Jati (tahun ini) juga akan menjadi pembuka rangkaian acara festival seni dan budaya pesisir yang diikuti lima provinsi,’’ terang Sultan.
Sultan menyebutkan, kelima provinsi yang ikut serta dalam festival tersebut, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan DKI Jakarta. Menurutnya, festival itu merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan akan berlangsung sampai 10 Oktober 2014.
Dalam festival tersebut, akan diisi seminar dan pemutaran film Sunan Gunung Jati serta seni pertunjukan dari kelima provinsi peserta festival. Selain itu, akan ditampilkan pula permainan dan lomba Alimpaido, yang merupakan jenis olah raga tradisional yang saat ini kurang popular di kalangan anak-anak.