REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dompet Dhuafa bersama Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) mengajak puluhan mualaf melakukan care visit ke Keraton Kasepuhan Cirebon, pada Jumat (28/10). Care visit itu menjadi salah satu agenda dari program Rihlah Mualaf dan Gerakan Cinta Sejarah Islam.
Pada care visit itu, Dompet Dhuafa mengajak 35 mualaf, yang dibimbing langsung oleh para dai Cordofa, untuk melihat jejak sejarah keraton/kerajaan Islam di Cirebon.
Tidak hanya sejarah keraton, sejarah Islam pun dijelaskan oleh para tour guide dari Keraton Kasepuhan. Mulai dari awal sejarah masuknya Islam ke Indonesia, hingga sejarah Syarif Hidayatullah atau yang dikenal Sunan Gunung Jati
Di Keraton Kesepuhan Cirebon itu, masih tersimpan berbagai peninggalan zaman kesultanan, mulai dari bangunan, baju perang, bahkan pakaian yang dahulu digunakan oleh para sultan. Barang-barang sejarah itu dijaga dengan baik sehingga setiap orang yang datang dapat melihat dan mengetahui sejarah di balik peninggalan tersebut.
Insan Dompet Dhuafa dan Dai Cordofa dengan mualaf juga disambut dengan baik oleh pihak Keraton Kasepuhan. Bahkan, mereka disambut dengan sebuah acara seremonial oleh pihak Keraton Kasepuhan.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat mengatakan, sangat senang dengan kedatangan rombongan Dompet Dhuafa. Dia berharap, para peserta rombongan bisa mempelajari dan meng-eksplore sejarah atau peradaban Islam yang masih ada di Keraton Kasepuhan Cirebon.
‘’Saya mengucapkan terima kasih mewakili keluarga besar keraton Cirebon atas berkenannya ibu-ibu dan bapak-bapak hadir ke Keraton Kasepuhan Cirebon,’’ kata Patih Goemelar.
Sementara itu, General Manager Layanan Sosial Jupetra Panji Utama, mengatakan, Dompet Dhuafa berharap agar ada ilmu atau pelajaran yang diambil sehingga tidak sia-sia.‘’Semoga dengan diadakannya kunjungan ini turut menambah keimanan dan keislaman kita semua,’’ katanya, dalam siaran persnya yang diterima Republika, Selasa (1/11/2022).
Ia juga berpesan kepada para mualaf untuk tidak menyandang sebutan mualaf terlalu lama. Bila perlu, harapnya, dalam waktu dua bulan, dasar-dasar Islam sudah mampu dipelajari dan dilaksanakan sebagaimana seorang muslim.
Dalam acara itu, dilakukan juga serah terima donasi program reviltalisasi cat tembok dan alat kebersihan untuk museum pusaka, langgar agung, dan langgar alit Keraton Kasepuhan Cirebon oleh Dompet Dhuafa. Usai acara ditutup, para insan Dompet Dhuafa dan Cordofa bersama mualaf dan donatur melakukan bakti sosial di sekitar Keraton Kasepuhan.