REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tidak meminta penambahan personel keamanan usai ricuh Front Pembela Islam (FPI), Jumat (3/10). Menurutnya, personel keamanan yang diberikan Polda Metro untuk mengantisipasi kerusuhan sudah mencukupi.
"Tidak perlu ditambah, sudah cukup, kok. Soal keamanan seluruhnya juga akan kami serahkan pada kepolisian," ujarnya di Balai Kota, Senin (6/10).
Ia menjelaskan, pemeriksaan identitas terhadap setiap orang yang berdemo harus dilakukan. Hal ini untuk mencegah kericuhan seperti yang dilakukan FPI itu kembali terjadi.
Aksi rusuh yang dilakukan FPI dalam demonstrasi Jumat lalu diakibatkan massa yang memaksa masuk ke dalam gedung DPRD. Setelah berhasil ditahan dengan tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian, pengunjuk rasa dari FPI bergerak menuju ke depan Balai Kota. Di sana mereka kembali melakukan aksi ricuh.
Mantan bupati Belitung Timur itu juga meyakini adanya pihak yang berada di balik aksi anarkis FPI. Untuk itu, ia menekankan pencarian terhadap pelaku tersebut. "Kalau anarkis harus dikejar terus siapa pihak yang berada di belakangnya ini," ujar Ahok.