Jumat 03 Oct 2014 14:36 WIB

Jokowi Diimbau Perluas Koalisi untuk Selamatkan Pemerintahan

Jokowi dan Jusuf Kalla di Rumah Transisi, Jakarta Pusat, Ahad (28/9) malam WIB.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jokowi dan Jusuf Kalla di Rumah Transisi, Jakarta Pusat, Ahad (28/9) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG-- Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang menyarankan presiden terpilih Joko Widodo memperluas dukungan koalisi, dan tidak terus bersandar pada partai koalisi yang mengantarnya menjadi presiden pada pilpres 9 Juli lalu.

"Sudah saatnya Jokowi tidak bisa lagi hanya bersandar pada parpol koalisi saat ini. Jokowi harus memperluas dukungan dengan parpol nonkoalisi lainnya guna memperkuat pemerintahan ke depan," kata Ahmad Atang di Kupang, Jumat (3/10).

Dia mengemukakan pandangan tersebut, terkait dengan fenomena politik di Senayan saat ini setelah anggota DPR-RI hasil pemilu legislatif 2014 dilantik pada 1 Oktober 2014, dan apa yang mesti dilakukan Jokowi agar pemerintahan bisa berjalan efektif.

Koalisi Indonesia Hebat pendukung Jokowi-JK kembali KO oleh Koalisi Merah Putih dalam pertarungan politik di parlemen, terkait pemilihan pimpinan DPR RI dan alat kelengkapan dewan lainnya. Sebelumnya, koalisi yang dimotori PDIP ini juga kalah dalam penetapan RUU MD3, pembahasan Tata Tertib DPR, pemilihan Anggota BPK dan terakhir pengesahan RUU Pilkada.

Menurut dia, tidak ada pilihan lain bagi Jokowi, kecuali memperluas dukungan dengan parpol non koalisi untuk memperkuat pemerintahannya. Perluasan dukungan ini, penting agar perjalanan pemerintahan Jokowi-JK tidak diganggu secara politik di parlemen.

Menurut dia, pemerintahan Jokowi-JK menjadi kuat kalau mendapatkan dukungan penuh dari parlemen, agar program-programnya dapat berjalan secara maksimal. "Jokowi harus dapat memperluas dukungan parpol di parlemen, namun tetap menghormati hak-hak dalam menjalankan fungsi politiknya di parlemen dengan tidak berusaha melakukan penjinakan, katanya.

Dia mengatakan, partai politik, parlemen, pers dan kekuatan 'civil society' harus memberi ruang yang cukup agar capres/cawapres terpilih Jokowi-JK dapat berkonsentrasi penuh membangun bangsa ini. "Kalau terus diganggu dengan hal-hal yang berbau politik yang tidak produktif, sehebat dan sekuat apapun pemerintahan yang dibangun nantinya, tidak bisa berkonsentrasi penuh," katanya.

Ahmad Atang yakin Jokowi-JK pasti berhasil merealisasikan semua janji-janjinya, asal pemerintahannya tidak diganggu secara terus menerus oleh kepentingan politik sempit. Hanya saja, jika kelompok Koalisi Merah Putih terus mengganggu dengan hal-hal yang berbau politik, maka pemerintah tidak akan berjalan efektif, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement