REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok mengaku prihatin dengan pemanfaatan simbol kesenian Betawi, Ondel-ondel untuk mengemis di jalanan.
"Pertunjukan ondel-ondel tidak kita larang, cuma jangan mengemis pakai baju ondel-ondel, apalagi di tengah jalan. Kalau seandainya ketabrak bagaimana. Ngeri kan kalau orangnya mati, nanti kita dibilang tidak perhatian," kata Ahok, Rabu (1/10).
Pihaknya tidak melarang adanya kesenian itu di jalanan, namun jangan sampai digunakan untuk mengemis sebab apa pun bajunya pengemis tetap dilarang.
"Terserah kita tidak melarang adanya ondel-ondel, dan yang namanya pengemis tetap kita larang, pakai baju apa pun," katanya.
Dia menegaskan, Pemprov DKI kini sedang gencar melakukan operasi penertiban terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti pengemis, pengamen, atau pekerja seks komersil (PSK).
Ahok menilai, operasi yang sudah dilakukan sejak Senin (29/9) lalu efektif menertibkan Jakarta dari pengemis, pengamen, dan masalah-masalah sosial lainnya.
"Mereka setelah kita tangkap dan punya KTP DKI akan kita serahkan ke lurahnya. Namun apabila dari luar DKI akan kita kembalikan ke kampungnya dan kasih surat perjanjian," katanya.
Jika mereka kembali ke Jakarta untuk mengemis lagi, Ahok tidak segan menempuh jalur hukum, sebab sudah melakukan penipuan terhadap Pempov DKI Jakarta.