REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta mulai menjalankan uji coba Electronic Road Pricing (ERP) di Jalan HR Rasuna Said sore ini, Selasa (30/9). Uji coba kali ini dilaksanakan oleh perusahaan asal Norwegia, Q-Free dan perusahaan teknologi informatika asal Amerika Serikat, IBM terhadap 100 alat On Board Unit (OBU) yang dibagikan kepada pengendara yang menggunakan jalan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M. Akbar mengatakan, uji coba hari ini bertujuan untuk melihat apakah sistem sudah bekerja dengan baik. Misalnya, bisa mendeteksi OBU, transaksi pembayaran dan kemampuan kamera dalam menangkap nomor polisi kendaraan serta mengonversi data gambar tersebut menjadi data numerik.
Ia pun mengatakan, pada prinsipnya, ERP yang ada di HR Rasuna Said dan Jalan Sudirman sama, yaitu menggunakan alat OBU di dalam kendaraan."Sistemnya sama, ada OBU, ada gantry (gerbang), kamera, back office yang memroses data," kata Akbar dalam Konferensi Pers Uji Coba ERP HR Rasuna Said, Selasa (30/9).
Akbar mengatakan, menurut rencana, uji coba akan dilaksanakan selama tiga bulan. Diperkirakan pada akhir tahun 2015, ERP benar-benar akan digunakan secara menyeluruh. Ketika benar diterapkan, diwajibkan pada mobil yang melewati wilayah ERP untuk memiliki OBU.
"Angkutan umum termasuk taksi dikecualikan. Sedang didiskusikan juga mobil-mobil yang dapat pengecualian, seperti ambulance, pemadam kebakaran, mobil pejabat negara," ungkapnya.
Akbar menungkapkan, jika terdeteksi tidak memiliki OBU, pengendara akan dikenakan denda. Mengenai besaran denda, lanjutnya masih dalam tahap penghitungan. Namun, ia memastika besaran denda tersebut akan membuat pengendara jera.
Selain bekerja sama dengan Dinas Perpajakan, Dishub juga akan bekerja sama dengan Kepolisian untuk memblokir STNK pengendara yang melanggar. Kerja sama pun akan dilakukan dalam melakukan simulasi persiapan jalan-jalan alternatif.
Bagi para pengendara sepeda motor yang rencananya akan dilarang lewat, Akbar mengatakan akan mempersiapkan bis tingkat untuk mengangkut mereka.
Berdasarkan pantauan Republika, untuk bentuk gantry, kali ini gerbang pendeteksi tersebut bukan berbentuk gerbang seperti yang di Jalan Sudirman, tapi huruf L terbalik. Selain itu, terdapat juga Variable Message Sign (VMS) atau papan informasi mengenai ERP.
Technical Sales Manager PT Q-Free Harry Gunawan mengatakan, dalam sistem ERP tersebut, pihaknya menawarkan kemudahan bagi para pengguna.
"Sistem ERP kali ini dilengkapi aplikasi di smartphone dan juga bisa menggunakan sms, untuk mengecek saldo, menambah saldo," jelas Harry.
Ia pun menjamin, meskipun terjadi kepadatan sehingga mobil saling "menempel" dan menyusahkan kamera dalam menangkap nomor polisi, gantry akan tetap bisa mendeteksi kendaraan tersebut."Kan tidak terlalu mengandalkan plat nomor, tapi pembacaan OBU, kan alat tersebut ada gelombang radionya," ujarnya.
Sebelumnya, uji coba ERP tahap pertama dilaksanakan di depan Gedung Bank Panin Jalan Sudirman pada Juli 2014 lalu. Uji coba sistem ERP di kawasan tersebut dilakukan oleh perusahaan asal Swedia, Kapsch. Sistem ERP rencananya akan menggantikan sistem 3 in 1 yang selama ini digunakan.