Selasa 30 Sep 2014 17:15 WIB

Warga Madiun Gelar Doa Bersama Kenang Korban Kekejaman PKI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sejumlah warga Kabupaten Madiun dan perwakilan pemerintah daerah setempat, Selasa, menggelar doa bersama di Monumen Kresek, Desa Kresek, Kabupaten Madiun, Jatim, untuk mengenang korban pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mengancam NKRI.

"Doa bersama tersebut untuk mendoakan arwah para korban pemberontakan PKI yang pernah berkuasa di wilayah Madiun pada tahun 1948. Para korban tersebut dikubur di dalam sumur di Desa Kresek, Kecamatan Wungu," ujar Tokoh masyarakat desa setempat, Arjo Tohir, kepada

wartawan.

Doa bersama tersebut juga sebagai bentuk ucapan syukur karena ideologi Pancasila masih bertahan dan dianut oleh Bangsa Indonesia hingga saat ini.

Selain menggelar doa bersama, para warga Kabupaten Madiun juga mengibarkan bendera merah-putih setengah tiang, sebagai simbol berkabung atas peristiwa tersebut.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono yang mewakili Pemkab Madiun mengatakan, doa bersama tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober.

"Untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, telah dilakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya doa bersama untuk mengenang para korban PKI dan upacara bendera di Monumen Kresek tepat pada hari Kesatian Pancasila," ujar Agus Budi Wahyono.

Menurut dia, dengan doa bersama dan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut, akan mengingatkan kepada seluruh warga negara akan pentingnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Diharapkan, masyarakat Indonesia terutama generasi muda tetap mewaspadai paham komunis yang dapat mengancam keutuhan NKRI," tambah Agus.

Sementara, upacara peringatan Kesaktian Pancasila untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan NKRI dari idelogi komunis akan digelar di monumen setempat pada Rabu (1/10). Setiap tahun, Monumen Kresek selalu dipilih oleh pemerintah kabupaten setempat sebagai tempat untuk memperingatinya karena nilai sejarahnya.

Di lokasi tersebut terdapat peninggalan sejarah, yakni bekas sumur yang digunakan untuk membuang jasad para korban keganasan PKI Madiun. Di sumur tersebut saat ini telah dibangun monumen sebagai peringatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement