REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bagi anda yang melewati masa kecil di era 80 atau 90an, tentu tak lupa dengan sosok Tino Sidin. Dia adalah guru gambar dalam acara Gemar Menggambar di TVRI. Lengkap dengan topi bareta serta senyumnya, anak-anak ketika itu selalu menunggu satu kata luar biasa yang selalu ia ucapkan.
"Baguuus," begitu ucap dia kepada setiap gambar peserta didik, apa pun bentuknya. Bagi anda yang ingin lebih mengetahui sosoknya, kini rumah Tino Sidin Yogyakarta meluncurkan buku biografi mengenai almarhum. Buku itu berjudul 'Tino Sidin, Guru Gambar dan Pribadi Multi Dimensional'.
Peluncuran juga ditandai dengan bedah buku oleh Prof H Tulus Warsito, Subroto, Mikke Susanto, G Budi Subanar, Sudarwoto, Andi 'Pensil Terbang' dan moderator Purwadmadi. Menurut Subroto, penyunting buku ini, buku biografi setebal lebih dari 200 halaman (224 hlm.; 23 cm x 23 cm) ini menceritakan perjalanan hidup Tino yang dihimpun dari kesaksian sejumlah kolega dan sahabatnya.
Sisi-sisi lain dalam hidup Tino Sidin digali kembali dan diungkapkan oleh lima penulis yang terlibat, yakni Daoed Joesoef (Menteri Pendidikan & Kebudayaan pada era Presiden Soeharto), G. Budi Subanar (budayawan dan pengajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) , Sun Ardi (perupa, pengajar di ISI Yogyakarta), Purwadmadi (penulis, pemerhati seni rupa dan tradisi) dan Mikke Susanto (kurator dan pengajar di ISI Yogyakarta).