Jumat 26 Sep 2014 00:06 WIB

ITW Nilai Dirlantas Gagal Atasi Kemacetan Jakarta

Rep: C82/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
 Empat Anggota Polisi lalu Lintas sedang melakukan Patroli dengan menggunakan sepeda di jalan MH.Thamrin jakarta Pusat, Selasa(8/9) Polisi bersepeda ini nantinya untuk membantu titik lokasi kemacetan di sekitar Pos Polisi Terpadu.
Foto: Republika/M Syakir
Empat Anggota Polisi lalu Lintas sedang melakukan Patroli dengan menggunakan sepeda di jalan MH.Thamrin jakarta Pusat, Selasa(8/9) Polisi bersepeda ini nantinya untuk membantu titik lokasi kemacetan di sekitar Pos Polisi Terpadu.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Restu Mulya Budiyanto dinilai gagal mengatasi kemacetan di DKI Jakarta. Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan mengatakan, hal tersebut terlihat dari angka kemacetan yang cenderung bertambah sejak tahun 2001.

Edison mengungkapkan, dari hasil pengamatan ITW, saat jam sibuk, kendaraan roda empat di beberapa ruas jalan protokol seperti Jalan Sudirman, MH Thamrin, Gajah Mada, Hayam Wuruk, H Rasuna Said dan Gatot Subroto pada tahun 2001 bisa melaju dengan kecepatan 10 km/jam.

"Namun saat ini kendaraan roda empat hanya mampu memacu kecepatan maksimal 5 km/jam,” kata Edison kepada wartawan, Kamis (25/9).

Hari ulang tahun (HUT) korps lalu lintas Polri ke 59 yang jatuh pada Senin (22/9) lalu, lanjut Edison, harus dijadikan momentum perubahan ke arah yang lebih professional.

”Lalu lintas di Jakarta ini bukan untuk main-main. Jadi jangan tempatkan orang yang bukan ahlinya,” ujarnya.

Edison mengatakan, selain kemacetan, ada tugas lain yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Dirlantas, yaitu pelayanan yang prima kepada masyarakat. ”Calo pelayanan masih banyak, Polisi yang memanfaatkan jabatannya juga masih banyak," kata Edison.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement