Rabu 24 Sep 2014 14:57 WIB

Kedatangan Anas di Pengadilan Tipikor Disambut Riuh

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPP Demokrat Anas Urbaningrum memerhatikan keterangan saksi ahli saat lanjutan sidang lanjutan dugaan suap kasus proyek Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/9). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua DPP Demokrat Anas Urbaningrum memerhatikan keterangan saksi ahli saat lanjutan sidang lanjutan dugaan suap kasus proyek Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedatangan terdakwa kasus Hambalang Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Rabu (24/9) disambut riuh. Mobil tahanan KPK yang mengangkut Anas tiba pukul 14.00 WIB itu di Gedung Pengadilan Tipikor.

 

Serentak awak media, pasukan pengamanan, dan para loyalis Anas menghampiri pintu tengah sebelah kiri dari mobil tersebut. Kesesakan di halaman Gedung Pengadilan Tipikor pun tak dapat terelakan.

 

 

Para loyalis Anas berebut untuk saling bersalaman, polisi sigap mengamankan, sedangkan awak media terus memburu tanggapan eks Ketua Umum (Ketum) Demokrat itu jelang putusan.

Suasana semakin ramai dengan kumandang takbir dari para demonstran asal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sudah menanti Anas sejak pagi hari di depan Gedung Pengadilan Tipikor.

 

Situasi di dalam Gedung Pengadilan Tipikor nyaris lebih panas lagi. Hal itu disebabkan konferensi pers yang sudah disiapkan untuk Anas memberi tanggapan hampir batal dilaksanakan.

 

Hal itu disebabkan pihak kepolisian merasa Anas harus segera memasuki ruang tunggu terdakwa karena harus bersiap mengikuti persidangan. Ketegangan sempat terjadi saat polisi enggan menyerahkan Anas untuk berdiri di depan meja konferensi pers.

 

Hingga akhirnya, salah seorang loyalis Anas berhasil menarik tubuh eks Ketua HMI itu untuk memberikan pernyataan resminya jelang vonis. Polisi pun langsung berdiri melingkari Anas untuk tetap memberikan pengawalan.

 

“Sebentar pak sebentar, tidak enak ini sudah ditunggu masyarakat,” kata para loyalis Anas ke polisi.

 

“Ok tapi tidak bisa lama, kami akan jaga juga, silakan,” jawab komandan polisi berpangkat Inspektur Satu (IPTU) ini.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement